Minggu, 29 Juni 2014

Etika Profesi

TUGAS ETIKA PROFESI

Studi Kasus
1. Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
2. Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) ?
3. Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) ?

Jawaban
1. Misi dan peran Teknik Industri pada hakekatnya bias dikelompokan ke dalam tiga topik. Selanjutnya bisa dipakai sebagai landasan utama pengembangan disiplin ini. Pertama, berkaitan erat dengan permasalahan-permasalahan yang menyangkut dinamika aliran material yang terjadi di lantai produksi. Disini akan menekankan pada prinsip-prinsip yang terjadi pada saat proses transformasi. Seringkali juga disebut sebagai proses nilai tambah dan aliran material yang berlangsung dalam sistem produksi yang terus berkelanjutan sampai meningkat ke persoalan aliran distribusi dari produk akhir (output) menuju ke konsumen. Topik kedua berkaitan dengan dinamika aliran informasi. Persoalan pokok yang ditelaah dalam hal ini menyangkut aliran informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan manajemen khususnya dalam skala operasional. Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan produksi agregat, pengendalian kualitas, dan berbagai macam problem manajemen produksi/operasional akan merupakan kajian pokoknya. Selanjutnya topik ketiga cenderung membawa disiplin Teknik Industri ini untuk bergerak kearah persoalan-persoalan yang bersifat makro-strategis. Persoalan yang dihadapi sudah tidak lagi bersangkut-paut dengan persoalan-persoalan yang timbul di lini aktivitas produksi ataupun manajemen produksi melainkan terus melebar ke persoalan sistem produksi/industri dan sistem lingkungan yang berpengaruh signifikan terhadap industri itu sendiri. Topik ketiga ini cenderung membawa disiplin teknik industri untuk menjauhi persoalan- persoalan teknis (deterministik-fisik-kuantitatif) yang umum dijumpai di lini produksi (topik pertama) dan lebih banyak bergelut dengan persoalan non-teknis (stokastik-abstraktif-kualitatif). Berhadapan dengan problematika yang kompleks, multi-variable atau multi-dimensi; maka disiplin Teknik Industri akan memerlukan dasar kuat (dalam bidang keilmuan matematika, fisika, maupun social-ekonomi) untuk bisa memodelkan, mensimulasikan dan mengoptimasikan persoalan-persoalan yang harus dicarikan solusinya.

2. Karekter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari.
a. Tidak menghormati perasaan orang lain.
  Tidak menghormati perasaan orang lain merupakan suatu tindakan tidak beretika dalam pergaulan ke masyarakat. Karena manusia hidup membutuhkan orang lain. Apabila kita tidak menghormati perasaan orang lain yamg ada di sekitar kita maka orang tersebut bias jadi tidak menghormati perasaan kita juga dan bias terjadi perkelahian antar individu atau golongan.
b. Berkata yang tidak baik
 Dari kita baru bias berbicara pasti dengan orang tua kita selalu diajarkan berkata dengan baik dan sopan. Karena hal ini memang tidak dianjurkan oleh agama dan juga tidak baik di bawa dalam kehidupan social kita karena dapat menimbulkan penghinaan terhapad orang lain.
c. Berburuk sangka terhadap orang lain
 Berburuk sangka terhadap orang lain juga merupakan sikap yang tidak beretika. Karena dari awal kita diajarkan untuk positif thingking terhadap orang lain. Jika kita sering kali berburuk sangka terhadap orang lain maka bias menimbulkan fitnah yang sanak tidak disukai oleh agama.
d. Berkelahi di depan umum dengan kekerasan
 Berkelahi merupakan suatu tindakan yang dilarang oleh agama dan oleh golongan masyarakat manapun. Tetapi manusia tidak luput dari kesalahan. Hendaknya jika kedua belah pihak mengalami masalah selesaikan masalah tersebut dengan baik- baik dan dengan kepala dingin dan juga secara kekeluargaan.
e. Tidak tenang dalam berbicara dan tergesa-gesa
 Dalam etika berbicara hal ini merupakan suatu tindakan yang tidak beretika. Karena ketidak tenangan dalam bicara merupakan hal yang tidak pantas apabila berbicara di depan public.

3. Aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja
a. Tidak konsekuen dengan pekerjaannya.
 Seorang yang sudah bekerja dalam suatu perusahaan berarti sudah terikat kontrak dengan semua pekerjaan dan tugas-tugas perusahaan yang sudah diberikan. Apabila karyawan tersebut tidak konsekuen maka membuat pihak perusahaan menjadi kecewa dan tidak akan mempercayai karyawan tersebut. Seseorang yang tidak konsekuen dengan pekerjaannya maka biasanya juga tidak konsekuen dengan pkerjaan lainnya di perusahaannya lainnya.
b. Tidak disiplin
 Tidak disiplin merupakan sikap yang sangat tidak beretika dalam aktivitas bekerja. Karena disiplin merupakan hal yang paling utama dilihat dalam diri kita. Apabila kita tidak disiplin dalan bekerja maka perushaan juga akan ragu apakah karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya atau tidak. Dan alhasil karena sikap ketidak disiplinan itu karyawan tersebut dapat dikeluarkan dari perusahaan.
c. Selalu menunda pekerjaan
 Apabila seorang karyawan selalu menunda pekerjaannya berarti karyawan tersebut tidak professional. Karena semakin cepat seorang karyawan menyelesaikan pekerjaannya maka karyawan tersebut semakin professional dan perusahaan dapat mempercayai karyawan tersebut.
d. Tidak menjaga penampilan saat bekerja
 Penampilan merupakan hal yang paling utama dalam penelaian seseorang. Apabila dalam berpakaian saja tidak sopan bagaimana sikap dan profesianal pekerjaannya. Pastinya perusahaan akan meragukan karyawan tersebut. Karena penampilan luar mencerinkan bagaimana dalamnya kita.
e. Tidak menjaga rahasia perusahaan
 Sikap ini yang paling sangat dihindari oleh perusahaan. Karena hal ini dapat menimbulkan kerugian pada perusahan. Karyawan seperti ini biasanya bias saja di blacklist dari perusahaan-perusahaan. Karena selain menimbulkan kerugian juga menimbulkan ketidakpercayaan kepada karyawan tersebut.