Sudah tidak terasa
ibukota Indonesia, pusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta sudah dipimpin
oleh dua orang yang menurut saya sangat hebat yaitu Jokowi-Ahok. Jakarta
merupakan Ibu kota, kota yang sangat padat, dimana menjadi tujuan para
pendatang dari luar jakarta, karena menjadi kota harapan bagi merekaa yang
ingin mendapatkan lapangan pekerjaan. Berbagai macam jenis suku, agama, etnis
dll masyarakat yang tinggal di Jakarta merupakan salah satu permasalahan yang
dihadapi di kota Metropolitan ini. Memimpin kota Metropolitan bukan suatu hal
yang mudah, karena sangat banyak permasalahan yang sangat sulit untuk dihadapi,
mulai dari kemacetan, banjir, warga miskin, dan permasalahan lainnya yang tidak
bisa dijabarkan satu per satu.
Kemacetan
sudah menjadi hal biasa kalo sudah membicarakan kota jakarta ini. Sudah bnayak
sekali yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemacetan di kota jakarta,
mulai dari 3 ini 1, menaikkan tarif parkir, dan sekarang yang menjadi wacana
adalah plat nomor ganjil genap, jadi sistem ini menggunakan plat nomor yang
berangka ganjil untuk hari selasa, kamis, sabtu dan untuk plat nomor berangka
genap untuk hari senin, rabu, jumat. Cara ini salah satu gagasan dari
kepemimpinan Jokowi-Ahok. Tapi sampai sekarang belum terwujutkan pelaksaannya,
karena banyak yang pro kontra untuk sistem ini, maka dari itu Jokowi-Ahok masih
mempelajari wacana ini. Salah satu alternative yang sudah dilakukan untuk
mengatasi kemacetan adalah memperbaiki transportasi umum yang ada di jakarta
supaya masryakat bila hendak berpergian menggunakan transportasi umum saja
tidak menggunakan kendaraan pribadi, tetapi sepertinya hal ini belum bisa
menanggulangi masalah kemacetan, jadi sepertinya Jokowi-Ahok harus lebih
bekerja keras lagi untuk mencari alternative lainnya untuk mengatasi macet!.
Masalah yang kedua adalah banjir. Hampir seiap musim penghujan jakarta selalu
saja dilanda banjir.
Pada
masa kepemimpinan Fauzi Bowo sudah dibangun yang namanya BKT, untuk jamannya
Jokowi-Ahok ingin yang namanya membuat suatu rekayasa cuaca yang saya lihat
dari berita akan menghabiskan 18 Milyar, jadi rekayasa cuaca ini yaitu
merekayasa cuaca misalnya untuk bulan oktober musim hujan, nah musim hujannya
itu dipindahkan jadi pada saat musim kemarau agar tidak terjadi hujan yang
terus menerus yang bisa mengakibatkan banjir. Kepemimimpinan Jokowi-Ahok juga
terus melakuakan pembersihan rumah-rumah yang ada di bantaran kali dan waduk
supaya aliran kali dan waduk menjadi lancar dan bersih tidak banyak warga yang
buang sampah di kali, hal ini sudah lancer dilaksanakan. Dan masalah yang
terakhir adalah warga miskin yang menimbulkan masalah kesejahteraan masrakat
yang ingin dipenuhi. Kepemimpinan Jokowi-Ahok sudah berjalan dan menurut saya
sudah berhasil adalah kartu jakarta pintar dan kartu jakarta sehat. Saya
sendiri sudah merasakan fasilitas yang diberikan dari kartu jakarta sehat,
sebenarnya bukan saya, tapi adik saya. Adik saya timbul benjolan di belakang
kuping, awalnya berobat ke PUskesmas terdekat dan dari Puskesmas dapat surat
rujukan ke Rumah Sakit besar, kebetulan Rumah Sakit terdekat yaitu
RS.Persahabatan, memangsih ngantrinya harus dari pagi karena banyak sekali
warga di Jakarta yang ingin berobat. Dari pengobatan, konsultasi dengan dokter,
CT Scan, obat-obatan, tes darah, biopsy semuanya gratis dengan Kartu Jakarta
Sehat< Wau banget sihhhh…
Kalau
untuk Kartu Jakarta Pintar saya belum merasakan fasilitasnya, tetapi saya
merasakan untuk beasiswa DKI yang saya dapatkan jumlahnya naik, itu karena penggantian
kepemimpinan, kalau menurut pendapat saya kepemimpinan Jokowi-Ahok ini lebih
maju di bandingan kemarin, mudah-mudahan untuk tahun-tahun berikutnya bisa
lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar