Minggu, 27 Oktober 2013

365 HARI KEPEMIMPINAN JOKOWI-AHOK


         Sudah tidak terasa ibukota Indonesia, pusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta sudah dipimpin oleh dua orang yang menurut saya sangat hebat yaitu Jokowi-Ahok. Jakarta merupakan Ibu kota, kota yang sangat padat, dimana menjadi tujuan para pendatang dari luar jakarta, karena menjadi kota harapan bagi merekaa yang ingin mendapatkan lapangan pekerjaan. Berbagai macam jenis suku, agama, etnis dll masyarakat yang tinggal di Jakarta merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi di kota Metropolitan ini. Memimpin kota Metropolitan bukan suatu hal yang mudah, karena sangat banyak permasalahan yang sangat sulit untuk dihadapi, mulai dari kemacetan, banjir, warga miskin, dan permasalahan lainnya yang tidak bisa dijabarkan satu per satu.
Kemacetan sudah menjadi hal biasa kalo sudah membicarakan kota jakarta ini. Sudah bnayak sekali yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemacetan di kota jakarta, mulai dari 3 ini 1, menaikkan tarif parkir, dan sekarang yang menjadi wacana adalah plat nomor ganjil genap, jadi sistem ini menggunakan plat nomor yang berangka ganjil untuk hari selasa, kamis, sabtu dan untuk plat nomor berangka genap untuk hari senin, rabu, jumat. Cara ini salah satu gagasan dari kepemimpinan Jokowi-Ahok. Tapi sampai sekarang belum terwujutkan pelaksaannya, karena banyak yang pro kontra untuk sistem ini, maka dari itu Jokowi-Ahok masih mempelajari wacana ini. Salah satu alternative yang sudah dilakukan untuk mengatasi kemacetan adalah memperbaiki transportasi umum yang ada di jakarta supaya masryakat bila hendak berpergian menggunakan transportasi umum saja tidak menggunakan kendaraan pribadi, tetapi sepertinya hal ini belum bisa menanggulangi masalah kemacetan, jadi sepertinya Jokowi-Ahok harus lebih bekerja keras lagi untuk mencari alternative lainnya untuk mengatasi macet!. Masalah yang kedua adalah banjir. Hampir seiap musim penghujan jakarta selalu saja dilanda banjir.
Pada masa kepemimpinan Fauzi Bowo sudah dibangun yang namanya BKT, untuk jamannya Jokowi-Ahok ingin yang namanya membuat suatu rekayasa cuaca yang saya lihat dari berita akan menghabiskan 18 Milyar, jadi rekayasa cuaca ini yaitu merekayasa cuaca misalnya untuk bulan oktober musim hujan, nah musim hujannya itu dipindahkan jadi pada saat musim kemarau agar tidak terjadi hujan yang terus menerus yang bisa mengakibatkan banjir. Kepemimimpinan Jokowi-Ahok juga terus melakuakan pembersihan rumah-rumah yang ada di bantaran kali dan waduk supaya aliran kali dan waduk menjadi lancar dan bersih tidak banyak warga yang buang sampah di kali, hal ini sudah lancer dilaksanakan. Dan masalah yang terakhir adalah warga miskin yang menimbulkan masalah kesejahteraan masrakat yang ingin dipenuhi. Kepemimpinan Jokowi-Ahok sudah berjalan dan menurut saya sudah berhasil adalah kartu jakarta pintar dan kartu jakarta sehat. Saya sendiri sudah merasakan fasilitas yang diberikan dari kartu jakarta sehat, sebenarnya bukan saya, tapi adik saya. Adik saya timbul benjolan di belakang kuping, awalnya berobat ke PUskesmas terdekat dan dari Puskesmas dapat surat rujukan ke Rumah Sakit besar, kebetulan Rumah Sakit terdekat yaitu RS.Persahabatan, memangsih ngantrinya harus dari pagi karena banyak sekali warga di Jakarta yang ingin berobat. Dari pengobatan, konsultasi dengan dokter, CT Scan, obat-obatan, tes darah, biopsy semuanya gratis dengan Kartu Jakarta Sehat< Wau banget sihhhh…
Kalau untuk Kartu Jakarta Pintar saya belum merasakan fasilitasnya, tetapi saya merasakan untuk beasiswa DKI yang saya dapatkan jumlahnya naik, itu karena penggantian kepemimpinan, kalau menurut pendapat saya kepemimpinan Jokowi-Ahok ini lebih maju di bandingan kemarin, mudah-mudahan untuk tahun-tahun berikutnya bisa lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar